Cara Jual Foto Di Shutterstock - Shutterstock adalah sebuah website microstock untuk dapat menjual foto yang kita hasilkan. Sebenarnya tidak hanya foto, melainkan vector, ilustrasi, videostock juga dapat kita jual di shutterstock. Ribuan orang telah merasakan kesuksesan meraih pundi-pundi dollar dari situs ini. Namun, seperti halnya banyak yang berhasil, tak jurang juga banyak orang yang gagal dalam hal menjual foto di shutterstock. Sebab, microstock shutterstock ini memiliki standar kualifikasi yang cukup tinggi untuk dapat menjadi kontributor shutterstock. Konsistensi merupakan aspek yang penting dalam melakukan pekerjaan ini.
Untuk teman-teman yang sebelumnya sudah membaca artikel saya tentang Cara Mendapatkan Uang Dari Hasil Foto Di Eyeem Market, sebenarnya Eyeem dan Shutterstock ini bisa dikatakan merupakan jenis bisnis yang serupa, yakni kita sebagai kontributor dapat menjual karya foto kita di situs mereka. Shutterstock Contributor bisa teman-teman akses melalui website atau unduh melalui google play store/app store.
Hanya saja, untuk Shutterstock ini, bisa dikatakan versi yang lebih matang dari Eyeem market. Kenapa saya katakan begitu? Karena Shutterstock ini sudah ada dari tahun 2003, sementara eyeem market baru diluncurkan pada tahun 2011. Untuk skala memang shutterstock lebih unggul dalam proses mendapatkan uang dari hasil foto karena client yang ingin membeli foto juga sudah lebih banyak di shutterstock.
Kembali pada pembahasan diatas, saya sempat menyinggung mengenai konsistensi. Kenapa konsistensi penting, dikarenakan cara paling ampuh untuk bisa mendapatkan uang dari shutterstock atau microstock sejenis adalah dengan konsisten. Kita sebagai kontributor perlu memiliki portfolio stock foto yang banyak agar lebih dengan mudah untuk mendapatkan uang. Kita harus konsisten dalam mengambil foto setiap hari yang kira-kira dapat kita upload di shutterstock untuk kemudian berharap foto tersebut bisa di approve dan dapat terjual.
Proses review hasil foto kita pada shutterstock contributor ini terbilang cukup detail dan sulit untuk di approve atau diterima, hal inilah yang kadang membuat seseorang yang berniat untuk mencoba peruntungan di shutterstock menjadi menyerah. Saya tekankan sekali lagi, proses review foto di shutterstock ini jauh lebih susah dibandingkan eyeem market. Terlebih kita yang hanya bermodalkan Handphone saja.
Namun untuk teman-teman yang hanya bermodalkan handphone saja tak perlu berkecil hati, sebab saya juga sampai saat ini hanya bermodalkan hp saja. Toh handphone di zaman sekarang sudah cukup baik dalam menghasilkan foto yang berkualtias. Pengalaman saya yang hanya bermodalkan handphone saja, memang kita perlu lebih cerdas dalam menggunakan kamera handphone, sebab dari sekian banyak yang di upload di shutterstock, hanya sedikit saja yang diterima oleh shutterstock. Hanya saja, sedikit tidak berarti tidak ada bukan? Berikut dapat teman-teman lihat beberapa foto yang saya upload ada yang ditolak dan ada yang diterima.
Kita bisa memanfaatkan aplikasi editing seperti lightroom mobile untuk melakukan pengeditan noise, cahaya, dan lain sebagainya. Untuk teman-teman ketahui bersama, alasan yang paling sering membuat foto kita ditolak adalah karena noise, cahaya, dan fokus kamera. Untuk hal-hal seperti yang tadi saya katakan, bisa diatasi dengan melakukan pengeditan terlebih dahulu. Untuk proses pengeditan yang sering saya lakukan, akan saya bagikan di blog ini apabila teman-teman ingin mengetahui caranya.
Sekarang kita lanjut pada bagian tentang bagaimana cara menjual hasil jepretan foto di shutterstock. Sebagai motivasi, orang-orang di luaran sana yang telah sukses dapat meraih penghasilan sekitar 1000-3000 US Dollar. Apakah kita bisa mendapatkan penghasilan yang sama atau tidak bisa mendekati? Ya tentu saja. Tapi kita juga perlu meyakinkan diri sendiri agar tidak mudah menyerah. Sebab, orang yang dapat menghasilkan ribuan dollar di shutterstock memiliki jumlah foto portfolio kurang lebih 10000 foto keatas. Dengan susahnya proses penlilaian dari shutterstock, hal tersebut memang agak merepotkan, tapi bukan berarti hal tersebut tidak bisa kita capai.
Agar kita bisa merasa enjoy, maka jadikanlah menjadi hobi. Kesenangan dalam memotret apa yang ada di sekeliling kita sebagai hal yang kita sukai. Jangan fokus pada uangnya. Nikmati segala proses yang dijalani entah itu foto kita ditolak atau diterima. Jadikan tantangan pada diri sendiri bahwa hanya dengan iseng foto yang ada di sekitar kita diharpakan bisa dikemudian hari mendapatkan recehan dollar. Toh foto yang kita hasilkan bisa dimana saja kita bisa memotretnya, sehingga kita tidak terpaku dalam menghasilkan uangnya saja. Buat karya foto sebaik mungkin kemudian upload lalu lupakan saja. Tugas kita hanya perlu memotret saja sebanyak mungkin dan sebagus mungkin. Coba pikirkan, dengan porfolio yang sudah banyak, kita lagi tidur, makan, bahkan mandi saja bisa mendapatkan passive income. Hasil karya foto kita yang bekerja untuk kita. Makanya konsistensi merupakan hal yang sangat krusial disini.
Jadikan sidejob atau sampingan atau bahkan jadikan bahan iseng-iseng saja, sebab mana tau kalau foto yang kita jepret bisa menghasilkan uang dikemudian hari. Seperti apa yang saya lakukan, foto-foto saya bisa dikatakan belum termasuk jajaran foto yang berkualitas, tapi bersyukurnya ada saja orang-orang yang membelinya.
Sebagai contoh, ada salah satu hasil foto iseng saya yaitu uang kertas jadul. Foto tersebut bisa laku terjual. Padahal kalau dipikir sebagai orang awam, untuk apa saya memotret uang yang bahkan sekarang sudah tidak digunakan lagi, tapi ya seperti itu namanya pasar, ada banyak orang-orang diluar sana yang mau membeli foto kita yang bahkan kita anggap hanya sebagai iseng semata.
Lihat juga : Bukti Penghasilan Eyeem Market
Di penghujung artikel ini, saya hanya membagikan secuil informasi yang saya punya mengenai shutterstock, saya juga masih belum bisa dikatakan telah sukses dalam dunia microstock ini. Hanya saja, untuk teman-teman yang ingin memulai mencoba peruntungan dalam menjual hasil jepretan fotonya, ayo konsisten saja jepret dan upload karya foto kita di situs-situs microstock seperti Shutterstock atau yang lainnya. Jadikan kegiatan ini sebagai hobi pengisi waktu-waktu luang dan semoga kita semua dapat mendapatkan bayaran dari foto yang kita hasilkan.
Demikian artikel mengenai shutterstock contributor cara menjual foto bagi pemula, semoga apa yang saya tulis disini bisa bermafaat bagi teman-teman semua. Terima kasih dan tetap potret setiap hari hehe.
0 Comments