Mengenal
Lebih Jauh Tentang Sel Darah Putih dan Fungsinya – Mungkin
Anda sudah tidak asing lagi dengan judul di atas? Ya, benar! Sel darah putih
sudah dikenal sebagai penjaga sistem kekebalan tubuh. Anda pasti sering melihat
berbagai ilustrasi mengenai darah yang berwarna putih ini. Sel darah putih
merupakan salah satu sel komponen darah, selain darah berwarna merah yang kita
kenal. Ciri sel darah putih diantaranya tidak berwarna, memiliki kemampuan
gerak secara amoebeid, memiliki inti dan bisa menembus dinding diapedesis /
kapiler. Fungsi cairan yang memiliki nama ilmiah Leukosit ini di antaranya
adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, membantu produk, distribusi dan
transportasi antibodi guna membangun sistem kekebalan tubuh. Dengan sel darah
putih, tubuh menjadi lebih kebal dan dapat menghadapi serangan penyakit yang
senantiasa memaksa masuk ke dalam tubuh. Mari kita coba ulas lebih jauh Tentang Sel Darah Putih dan Fungsinya sebagai
berikut;
Cara kerja sel darah
putih adalah menjadi fagosit atau “memakan”. Sel darah putih akan memakan
bakteri hidup yang mencoba masuk ke dalam sistem peredaran darah. Sebutir
granulosit (sel darah putih) punya kemampuan “menelan” sekitar 10-20
mikroorganisme. Sebagai contoh konkret adalah etika mengalami cidera atau
infeksi pada bagian tubuh. Sel darah putih akan menangkap organisme yang
mencoba masuk lewat luka dan membuang bahan-bahan lain seperti serpihan dan
kotoran. Dengan begitu, luka lekas sembuh dan tidak terjadi peradangan. Apabila
kerja granulosit tersebut kurang sempurna maka Anda akan melihat nanah. Nah,
nanah tersebut adalah semacam “jenazah” dari fagosit yang berisi banyak kuman
yang telah mati.
Mengenal Lebih Jauh tentang Sel Darah Putih
Sel darah putih normal
berjumlah sekitar 4.500 sampai dengan 10.000 sel per mikroliter-nya. Kalau
lebih dari itu malah bukan berita baik. Meski memiliki kemampuan untuk menjaga
sistem kekebalan tubuh, bukan berarti semakin banyak jumlahnya semakin baik.
Apapun yang terlalu tentu kurang baik, bukan? Begitu juga dengan sel darah
putih. Salah satu indikasi kelebihan jumlah sel darah putih adalah indikator
terjadinya peradangan, trauma, akibat penggunaan obat tertentu semisal
anti-kejang dan antibiotik, alergi, penyakit leukimia akut dan juga penyakit
divertikular. Bahkan sel darah putih malah dapat merusak sel darah merah.
Perlu diketahui pula
bahwa sel darah putih terbagi lagi menjadi 5 kategori, yang memiliki peranan
berbeda-beda satu sama lain. Berikut jumlah sel darah putih berdasarkan
kategorinya:
- Nuetrofil berjumlah 3150-6200 per mikroliter.
- Limfosit berjumlah 1500 – 300 per mikroliter.
- Monosit berjumlah 300 – 500 per mikroliter.
- Eosinofil berjumlah 50 – 250 per mikroliter.
- Basofil berjumlah sekitar 15 – 50 per mikroliter.
Apa kegunaan dari
jumlah sel darah putih ini? Salah satunya adalah sebagai penunjuk apakah ada
penyakit tertentu yang sedang diidap oleh tubuh. Misalnya, apabila jumlah
nuetrofiil berada di angka di atas normal maka merupakan indikator terdapat
penyakit kanker, infeksi atau yang sederhana adalah stres fisik. Contoh lain
apabila jumlah limfosit berada di atas normal maka menjadi indikator penyakit
AIDS. Selain itu, apabila jumlah eosinofil dan monosit berada di atas rata-rata
bisa berarti terjadi infeksi bakteri.
Apabila sudah mendapati
tanda-tanda seperti itu ada baiknya untuk segera berkonsultasi pada dokter guna
dilakukan pemeriksaan. Karena itu pula, kita harus senantiasa menyadari apakah
sel darah putih mengalami peningkatan atau tidak. Salah satu caranya adalah
dengan melakukan tes laboratorium yakni CBC atau complete blood count yang
dapat mengukur jumlah sel darah putih. Sel darah putih memiliki peran ganda
memang, di satu sisi menjaga sistem kekebalan tubuh namun di sisi lain bisa
merusak. Nah oleh karena itu, pertahankan agar angkanya tetap normal karena
yang salah bukan sel darah putihnya ‘kan?
Demikianalah tadi
ulasan kita kali ini Tentang Sel Darah
Putih dan Fungsinya. Semoga dapat bermanfaat, salam sehat!